Jumat, 31 Januari 2014

ROTI BUAYA BETAWI

Roti Buaya Betawi



Roti Buaya, antaran pernikahan, ada bapaknya, ada ibunya dan sudah ada anaknya, padahal yang melamar lajang dan yang dilamar gadis.
Picture taken by Safri Ishak, pernikahan Pipit dan Armed, Kodau, Bekasi, 02-October-2010.

Roti Buaya, Simbol Kesetiaan
Jumat, 19 Juni 2009 | 09:40 WIB
Sumber: http://megapolitan.kompas.com/read/2009/06/19/09403272/Roti.Buaya.Simbol.Kesetiaan

JAKARTA, KOMPAS.com - Setiap acara pernikahan yang mengusung adat Betawi, pasti tak pernah meninggalkan roti buaya. Biasanya roti yang memiliki panjang sekitar 50 sentimeter ini dibawa oleh mempelai pengantin laki-laki pada acara serah-serahan.
Selain roti buaya, mempelai pengantin laki-laki juga memberikan uang mahar, perhiasan, kain, baju kebaya, selop, alat kecantikan, serta beberapa peralatan rumah tangga.

Dari sejumlah barang yang diserahkan tersebut, roti buaya menempati posisi terpenting. Bahkan, bisa dibilang hukumnya wajib. Sebab, roti ini memiliki makna tersendiri bagi warga Betawi, yakni sebagai ungkapan kesetiaan pasangan yang menikah untuk sehidup-semati.
Asal muasal adanya roti buaya ini, konon terinspirasi perilaku buaya yang hanya kawin sekali sepanjang hidupnya. Dan masyarakat Betawi meyakini hal itu secara turun temurun.


More ......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar